ISTILAH-ISTILAH DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL
Diplomasi adalah seni dan
praktik bernegosiasi
oleh seseorang (disebut diplomat) yang biasanya mewakili sebuah negara atau organisasi.
Kata diplomasi sendiri biasanya langsung terkait dengan diplomasi internasional
yang biasanya mengurus berbagai hal seperti budaya, ekonomi, dan perdagangan.
Biasanya, orang menganggap diplomasi sebagai cara mendapatkan keuntungan dengan
kata-kata yang halus. Perjanjian-perjanjian internasional umumnya
dirundingkan oleh para diplomat terlebih dahulu sebelum disetujui oleh
pembesar-pembesar negara. Istilah diplomacy diperkenalkan ke dalam bahasa
Inggris oleh Edward Burke pada tahun 1796 berdasarkan sebuah kata dari
bahasa Perancis yaitu diplomatie.
Menurut Kepres Nomor 108 Tahun
2003 Tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri,
perwakilan diplomatik adalah kedutaan besar Republik Indonesia dan
perutusantetap Republik Indonesia yang melakukan kegiatan diplomatik di seluruh
wilayah negara penerima dan/atau pada organisasi internasional untuk mewakili
dan memperjuangkan kepentingan bangsa, negara dan pemerintah Republik
Indonesia.
Fasisme adalah ideologi
yang berdasarkan pada prinsip kepemimpinan dengan otoritas absolut di mana
perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian.[1]
Pasukan dengan otoritas (atau militer) menjadi sangat penting dalam ideologi
fasis, karena ideologi ini selalu membayangkan adanya musuh, sehingga pemimpin
dan militer harus kuat menjaga negara.[1]
Gerakan ini memiliki satu tujuan: menghancurkan musuh, dimana musuh
dikonstruksikan dalam kerangka konspirasi atau ideologi lain.[1]
Dalam pola pikir fasis, musuh berada di mana-mana baik di medan perang maupun
dalam bangsa sendiri sebagai elemen yang tidak sesuai dengan ideologi fasis.[1]
Dalam ideologi fasis, akibatnya adalah individualitas manusia hilang, dan
pengikut menjadi massa yang seragam dimana individu hanya menjadi alat untuk
mencapai tujuan gerakan fasis tersebut.[1]
Gerakan fasis termasuk adalah
gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Dalam ideologi fasis,
massa tak boleh mempunyai identitas yang beragam dan wajib seragam.[1]
Individualitas hilang karena kebhinekaan dilarang, hancurnya
identitas individu berdampak massa mengambang yang dengan dipimpin oleh
pemimpin karismatik dengan kekuasaan absolut.[1]
Konfrontasi
dapat mengacu kepada beberapa hal berikut: sebuah konflik antara dua belah
pihak
Komunisme
(bahasa
Latin: communis,
bahasa Inggris:
common, universal)[1][2]
adalah ideologi
yang berkenaan dengan filosofi,
politik,
sosial,
dan ekonomi
yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis
dengan aturan sosial ekonomi
berdasarkan kepemilikan bersama
alat produksi
dan tidak adanya kelas sosial, uang,[3][4]
dan negara.
Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis
sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan
akumulasi modal pada individu. pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan
sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat produksi harus
dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata, Komunisme
memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh
elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi
pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham
komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.
Komentar
Posting Komentar